That’s True Love ( Part 14 – End )

ttl14

Tittle              :  That’s True Love

Sub Tittle          : A True Love

Cast                    : Kim Ryewook Super Junior

                                Tiffany Hwang SNSD

Support Cast    :  EunHyuk, Hyoyeon

                                      Kyuhyun, SeoHyun

                                      Siwon, Yoona

                                     Leeteuk, Taeyon

                                    DongHae, Jessica, Others

Author            :  Shin Eun Hwa

Genre             :  Romance, Family, Friendship, Musical

Rating            :  =

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Anyong hassimnika chingu dan readers.

Assalamualaikum… ^^

Yah.. gak Trasa FF yang gaje dan brantakan ini udah sampe dipart 14 – Ending. aq jg gak nyangka part nya akan smpe sebanyak ini. hehehe dan sekarang udah Ending kok. Mm.. q harap kalian suka alurnya dan dpet dimengerti. skrg, dipart akhir ini aku jg ttep mgharapkan koment kalian chingu bukan untuk lanjutannya tp biar q tau sebagus dan sejelek apa karyaku ini.

Oh, ya Mian.. Covernya gak ada td lg mau upload tp ktanya ada mslh dgn file-nya jd blom bs di upload covernya. hufft pdhal udh cpek ngedit smalem.. gomawo buat yg slm ini sdh stia bc ff ini dan sllu nunggui tiap partnya publis jg udah ksih koment. gomawo all

selsai FF ini q jg bakal buat FF baru kok so, jgn prnah bosan buat bc FF – q ya??

Ok, daripada panjang lebar langsung aja deh.. nih dy

Happy readings… ^_^ .oOo.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku tau Waktu dan cara kita bertemu tak tepat

Serta banyak hal yang tak terduga telah terjadi

Awalnya aku berpikir itu tak mungkin

Namun, seiring berjalannya waktu aku mulai memiliki rasa itu

Rasa yang membuat aku tak ingin kehilanganmu

Walau demi apa pun aku tak ingin kau jauh

Mungkin aku bukan orang yang tepat untukmu

Namun aku rasa.. kaulah orang yang paling tepat bagiku…!!!

 

Part 14

Tiffany membaringkan tubuhnya di ranjang ketika telah sampai rumahnya. Ia mengingat kembali kejadian yang baru saja dialaminya beberapa menit yang lalu.

“lalu.. defenisi suka itu menurutmu apa?”

 “menyukai sesuatu atau em.. seseorang. Maksudku bagaimana perasaanmu jika menyukai sesuatu? Kau pernah merasakannya?”

“Aku berharap.. orang kusukai juga akan menyukaiku”

Tiffany masih termenung sendiri dengan balutan seragam dibadannya. Ah, dia membuatku pusing. Kenapa juga harus memikirkannya? Jelas-jelas kata-kata itu tidak bermakna sama sekali.. semua orang wajar jika bertanya begitu padaku. Ya! Itu kata-kata yang umum dan sering dipertanyakan hanya untuk sekedar basa basi. Argh… Tiffany menggaruk kepalanya yang tidak gatal sehingga mengacaukan dandanan rambutnya. Sudahlah, aku lelah memikirkannya lagipula apa dia juga memikirkanku? Gumam Tiffany lagi

Karena memikirkan kata-kata Ryewook yang membuat kepala Fany ingin pecah dan berhamburan kemana-mana, akhirnya Fany membersihkan dirinya di kamar mandi dan mengganti seragamnya dengan piyama yang akan membalut tubuhnya hingga pagi menjelang nanti kemudian ia tidur.

Sementara itu…

Ryewook juga terduduk dikamarnya sendiri. Mengingat setiap moment yang telah ia alami bersama Tiffany. Kata-kata Kakeknya yang memilih Tiffany untuk menjadi temannya, saat ia memeluk Tiffany ditoko bunga milik kakeknya, dan saat tadi ia memohon sebuah permintaan yang selama ini belum pernah ia lakukan.

“aku berharap, orang kusukai juga akan menyukaiku” Ryewook tersenyum mengingat permintaan konyolnya barusan. Ah, aku bertingkah bodoh didepannya! Gumam Ryewook lalu menarik selimutnya kemudian tidur.

*****

“Mami…” Teriak Tiffany begitu turun dari kamarnya. Ia lalu menyambar selembar roti kesukaannya yang sudah tersedia dipirng meja makan. Tidak lupa, segelas susu murni ia masukkan juga kedalam tenggorokannya sebagai pemberi tenaganya untuk menjalani aktivitas dihari ini.

“kau akan datang dipertunjukkanku kan?” tanya Tiffany begitu selesai meneguk susunya

“akan ku usahakan. Ibu ada rapat 30 menit sebelum kau tampil tapi akan ibu selesaikan secepatnya agar bisa menonton pertunjukanmu” balas Ny. Rose

“mom, apa kau sesibuk itu? Setidaknya luangkanlah waktumu sedikit untukku. Aku tidak akan meminta apapun lagi padamu” pinta Fany dengan wajah lesu

“ya, ibu sudah bilang akan ibu usahakan. Ibu pergi ya? Mmuach..”Ny. rose mencium kening putrinya

“hufft,,, kalau begini caranya mending ibu tidak usah ke seoul jika tidak bisa menonton pertunjukkanku dan teman-teman” gerutu Fany lalu menghabiskan susu yang ada digelasnya.

Hari sudah setengah siang. Matahari perlahan-lahan sudah mulai menyingsing menyinari gedung-gedung tinggi di Seoul termasuk IRINE. Hari ini semua siswa IRINE telah berdatangan hanya saja tidak menggunakan seragam sekolah. Ya karena hari ini tepatnya hari perayaan ulang tahun IRINE yang ke-7 jadi, semua siswa akan menonton pertunjukkan yang sudah disiapkan tidak hanya siswa, orang tua siswa juga di undang untuk hadir merayakan acara tersebut. Acara pun dimulai setelah segala persiapan telah rampung. Sang Mc mulai menyapa para tamu yang datang dengan ramahnya dan juga membacakan susunan acara yang akan dilangsungkan hari itu.

Taeyon cs dan Flower Boys sedang bersiap-siap di backstage. “eonni… ottoehke? Aku gugup” rengek Seohyun

“kenapa? Kau jangan takut ya? Kita pasti bisa.. hm?” kata Taeyon memegang pipi Seohyun mencoba menenangkan dongsaengnya itu.

“ne. Tapi aku harus kekamar mandi” kata Seohyun lalu menuju ruangan yang ia maksud.

“ah, dia selalu saja begitu kalau sedang gugup.. bolak balik ke toilet, aku rasa ini akan jadi masalah besar jika kita sudah terkenal nanti” kata Jessica yang tiba-tiba sudah berdiri disamping Taeyon

“ah, itu karna masih awal. Jika benar kita nanti jadi terkenal, aku yakin kebiasaan buruknya itu akan berkurang” jelas Taeyon.

“kalian siap para yeoja…?” tanya Leeteuk membuyarkan pembicaraan Taeyon dan Jessica.

“yah, ada sedikit masalah” balas Jessica santai

“apa?” tanya Donghae. Jessica langsung menunjuk kearah Seohyun yang baru keluar dari kamar mandi

“kenapa dia?” tanya Kyuhyun. “kebiasaan buruknya. Selalu ketoilet jika sedang gugup” jelas Sica lagi. “biar aku menenangkan dia” pinta Kyu yang langsung menghampiri gadis yang ia maksud

“hyung, aku rasa dia benar-benar sudah dewasa sekarang” bisik Eunhyuk ditelinga Donghae. “ne.. aku rasa juga begitu” balas Donghae sambil tersenyum.

“ottoehke denganmu anak Menteri?” kata Ryewook membuyarkan lamunan Tiffany yang sedari tadi duduk sendiri

“ah? Kau.. sejak kapan kau disini?” tanya Tiffany terkejut. “aku rasa, tadi kau benar-benar melamun sampai aku lewat kau tidak melihatnya” Ryewook mengambil posisi duduk disamping Tiffany

“jujur saja aku benar-benar gugup kali ini. Walaupun ibuku sering tampil didepan banyak orang, tetapi tidak denganku aku tidak pernah bertemu dengan orang sebanyak ini apalagi menampilkan sebuah pertunjukkan…” Tiffany mengenggam tangannya erat. Ryewook langsung mengulurkan sebelah tangannya didepan Tiffany. Fany menatapnya dengan penuh tanda tanya

“genggam saja tanganku jika kau gugup. Aku rasa itu akan lebih baik daripada kau meremas tanganmu sendiri” kata Ryewook. “oh, ne…” kata Fany lalu memberikan tangannya didalam genggaman tangan Ryewook. Kini tangan mereka berdua saling menggenggam satu sama lain mengisi ruang-ruang kosong disetiap jari masing-masing hingga menyatu dan tak menyisakkan ruang lagi. Kemudian mereka diam…

“apa sekarang lebih baik?” tanya Ryewook setelah 10 menit kemudian

“ah, ne. Gomawo sudah menghilangkan rasa gugupku” kata Fany. “ne, cheonmaneyo.. aku pergi ya? Saatnya kami tampil kau juga siap-siap” Ryewook meninggalkan Tiffany yang masih duduk memandangnya. Ia kemudian memegang tangannya sendiri dan kemudian tersenyum kecil

Flower Boys… Flower Boys…

Flower Boys…. Flower Boys…

Flower Boys…. Flower Boys…

Teriak para penonton. Ke-6 namja tersebut kemudian naik keatas panggung yang membuat suasana menjadi makin riuh. Ayah Leeteuk, Siwon, Kyuhyun dan Ibu Donghae duduk dibarisan paling depan sedangkan Ryewook, ia tidak punya seorangpun yang akan menonton pertunjukkannya. Harusnya kakeknya yang ada disana saat ini di barisan paling depan dan menyaksikan penampilannya namun sayang ia telah lebih dulu pergi sebelum semuanya ingin Ryewook tunjukkan.

“khamsahamnida…”kata Leeteuk mewakili ke-5 Dongsaengnya itu. Awal penampilan, mereka menampilkan lagu “Super Girl” dengan dance energic mereka lalu Ryewook menampilkan penampilan piano solonya.

“ah, hari ini kami juga ingin memberitahukan sesuatu. Kami tidak hanya tampil sendiri hari ini.. kami mengajak teman-teman kami yang  juga memiliki bakat khusus untuk berkolaborasi dengan kami…”

Wow…. semua tamu bertepuk tangan mengiringi Taeyon cs naik keatas panggung. Tidak lupa, salam penghormatan mereka berikan diawal sebelum pertunjukkan…

Kini Taeyon cs tampil dengan membawakan lagu mereka yang berjudul “complete” dengan alunan piano mello dari Tiffany. Setelah itu, langsung penampilan duet dari SeoKyu dimana yang menjadi pemeran adegan dramanya adalah YoonWon menyusul kemudian penampilan HaeSica dengan lagu “One Year Later” (lagu Jessica ma Onew). Semua tamu memberikan Uploas yang sangat luar biasa diakhir penampilan HaeSica barusan.

Lanjut, permainan piano Ryewook dan Tiffany yang langsung membawa Eunhyuk dan Hyoyeon menari dengan indah diatas panggung. Tubuh HyoHyuk meliuk dengan indah dan mello sesuai alunan musik yang dimainkan oleh Ryewook dan Tiffany. Ketika Tiffany sedang tampil, tiba-tiba Ny. Rose (ibunya) datang ke acara perayaan tersebut dengan beberapa pengawal dibelakangnya. Tiffany yang melihat kejadian itu, tersenyum manis dan makin semangat memainkan tuts demi tuts pianonya. Ny. Rose memberikan uploas yang luar biasa pada anaknya.

Sesaat kemudian, Ryewook dan Tiffany turun dan dilanjutkan dengan musik yang agak ngebit yang membuat HyoHyuk menari dengan lebih energic lagi. Kolaborasi yang sangat indah. (bayangin sendiri ja ya? Susah ngejelasinnya. Hehehe)

Setelah itu, Ryewook tampil sendiri dengan pianonya. “anyong hassimnika.. Kim Ryewook imnida…” kata Ryewook memperkenalkan diri

“ah, awalnya malam ini aku ingin bermain piano saja namun karena ada sebuah lagu ciptaanku yang aku ingin kalian semua mendengarnya, jadi akan kunyanyikan sekarang. Berikan komentar kalian jika lagunya bagus atau bahkan jelek.. ok?”

Awalnya suara piano yang mengalun indah sebagai intro dari lagu yang akan Ryewook bawakan kemudian, Ryewook mulai menyanyikan lagu ciptaannya tersebut.

She… maybe the face i cant forget… 
The trace of pleasure or regret
May be my treasure or the price I have to pay
She… May be the song that summer sings
May be the chill that autumn brings
May be a hundred different things
Within the measure of a day

(ini lagu super junior K.R.Y – she. Bagi yg mau baca arti dan makna dari lagunya, ada di cat.q jdulnya DIA…*author promosi lagi)

Semua mata memandang takjub kearah Ryewook bukan karena alunan pianonya yang semua orang sudah tau ia sangat ahli dalam bidang tersebut tetapi karena suara indahnya yang mengalun mengisi ruangan tersebut juga isi lagu ciptaannya yang membuat orang yang mendengarnya terenyuh. Prak…Prak..Prak… wow…. Suara riuh penonton kembali mengiringi akhir penampilan Ryewook.

Kemudian, naiklah FB dan Taeyon cs menghampiri Ryewook yang baru selesai menampilkan pertunjukkannya

“Khamsahamnida… terimakasih kalian sudah memberikan support yang baik untuk kami. Kami mempersiapkan semua ini dengan berlatih dan ternyata hasilnya bagus” kata Leeteuk mewakili teman-temannya. Semua penonton pun bertepuk tangan

“ne.. baiklah, karena hari ini ulang tahun IRINE,  maka aku ingin mengundang seseorang untuk menyampaikan beberapa patah kata untuk IRINE. Kalian pasti sudah tau siapa orang yang kumaksud. Dia adalah orang paling aku hormati dan aku sayangi dia yang memberikan support yang sangat besar untukku hingga aku seperti sekarang ini. Terima kasih ayah…” kata Leeteuk lalu memeluk ayahnya yang kini sudah ada diatas panggung. Taeyon yang melihatnya hanya tersenyum kecil begitu juga Ibu Taeyon yang hanya melihat dari bangku penonton.

“anyong hassimnika…” sapa Tn. Park Chosoo (ayah Leeteuk)

“Ne. tidak terasa tujuh tahun sudah IRINE berdiri dan ikut andil dalam dunia pendidikan di Korea. Aku sangat bangga melihat perkembangan yang setiap hari dan tahunnya bertambah baik di sekolah ini. Sekolah yang dulu dengan susah payah kubangun, kini berdiri dengan kokoh dan indahnya. Aku awalnya tidak menyangka jika IRINE bisa sampai sesukses sekarang itu semua karena berkat semua pihak yang banyak membantu dan menjalankannya dengan baik. Pada hari ini aku juga ingin memberikan kesuksesan IRINE yang sudah sebesar dan semegah sekarang pada sahabatku Kim Juntae (ayah Taeyon) yang sekarang sudah berada disurga. Aku yakin ia melihat kita semua disini dari atas sana. Ini untukmu, Kim Juntae dan ini untuk kita semua….” Pidato ayah Leeteuk lalu memotong pita yang menandakan ulang tahun IRINE ke tujuh telah dilaksanakan.

Semua penonton bertepuk tangan ria menyaksikan pemotongan pita tersebut kemudian dilanjutkan dengan pemotongan kue tart yang sudah disediakan diatas panggung. “kita potong bersama” pinta Leeteuk yang membuat ayahnya mengangguk setuju.

“Taeng, ayo sini” ajak Leeteuk menghampiri kue tart tersebut.

“wae oppa?” Tanya Taeyon. “kau tidak ingin potong kuenya?”

“ah, tidak usah. Oppa saja dan yang lain aku tidak ikut” Taeyon kembali keposisinya semula yang berada dibelakang kue tart bersama dongsaeng-dongsaengnya…

“ah, pokoknya kau harus ikut” kata Leeteuk lagi sambil menarik tangan Taeyon.

“yak,, Jung Soo ah ada apa denganmu? Kulihat kau begitu sibuk menarik tangan gadis itu. Siapa dia?” Tanya Ayahnya dengan sedikit berbisik

“dia.. em,, appa jika kuberitahu kau dia siapa kau janji jangan marah padaku ya?”

“ne. memangnya dia siapa sampai-sampai ayah harus buat perjanjian dulu denganmu untuk mengetahui tentang dirinya”

“dia… dia Kim Taeyon. Putri Kim Juntae appa,, kau masih ingat?” bisik Leeteuk yang langsung membuat ayahnya terkejut.

“mworagu? (apa katamu?)” Tanya tn. Park

“ne oppa.. aku tidak berbohong,,,”

“ne, yoreobun,, sekarang saatnya pemotongan kue kita persilahkan kepada tn. Park untuk menjadi pemotong yang pertama” kata sang Mc

tn. Park lalu memotong kue tart tersebut kemudian disusul Kepala sekolah, lalu Leeteuk dan member FB lainnya. Taeyon cs hanya berdiri sambil menyaksikan kejadian tersebut dari arah samping,

“ah, kau tidak ingin potong kue?” tn. Park menghampiri Taeyon

“ah, anio Pajangnim” balas Taeyon ramah “kau yakin tidak ingin potong kue? Ini ulang tahun IRINE dan semua berhak merayakannya termasuk dirimu apalagi kau salah satu siswa di IRINE kan?” taeyon mengangguk. “ikutlah bersama Leeteuk memotong kuenya anggap saja kau mewakili ayahmu” lanjut tn. Park yang membuat Taeyon terkejut bukan kepalang.

“ne. kini hanya kau satu-satunya yang bisa mewakili ayahmu merayakan ulangtahun IRINE. Proyek yang membuatnya merenggut nyawa tidakkah kau merasa ini adalah sesuatu yang harus kau lakukan? Demi dia Taeyon ah, demi Ayahmu…” lanjut tn. Park lagi. Sementara Taeyon masih terdiam dan berdiri mematung ditempatnya. Kata-kata tuan Park benar-benar membuatnya terkejut hingga tak dapat berkata-kata lagi ia hanya diam seribu bahasa. Kata-kata yang mengingatkannya kembali pada sosok yang sangat ia rindukan, sosok yang sangat ingin ia peluk dan menangis didalam dekapannya saat ini. Sang ayah!

Akhirnya, Taeyon pun ikut andil dalam memotong kue. Jessica, Yoona, Hyoyeon, Seohyun dan juga Tiffany tidak ketinggalan. Mereka diajak oleh member FB untuk ikut bersama-sama memotong kue dan saling memberikan potongan kue mereka kepada orang-orang terdekat. Memang, orang tua mereka ada dibarisan penonton namun, tidak mungkin jika mereka harus turun dari panggung dan memberikan suapan kue tersebut kepada orang tua masing-masing dan akhirnya mereka hanya saling menyuapi sesama yang kini juga berada dipanggung.

Taeyon cs menyuapi Flower Boys sesuai pasangan mereka masing-masing kemudian sebaliknya pula.

“ah, mianhata kuenya tidak cukup besar untuk kita makan semua yang ada disini jadi, kami wakilkan saja ya?” canda tn Park yang membuat semua penonton tertawa.

“yang ada diatas panggung ini adalah orang-orang yang sangat special bagiku dan juga putraku. Terima kasih karena kalian sudah membantuku menjalankan sekolah ini, khamsahamnida..”tn. Park menundukkan kepalanya kepada Kepala sekolah dan juga seluruh staff IRINE yang hadir. “terimakasih buat kalian semua juga Flower Boys yang sudah setia menjadi sahabat putraku selama ini juga para yeoja-yeoja yang cantik-cantik ini yang sudah dengan sabar mau memberikan kritikan-kritikan yang membangun walaupun itu agak pedas. Aku tau hehehe”

“Mm.. gurejo! Hari ini aku juga akan perkenalkan orang yang selama ini sudah sangat ingin kutemui dan ku ucapkan maaf pada mereka. Mereka adalah Dua orang yeoja yang sangat kuat dan tegar dan aku benar-benar tidak menyangka akan bertemu mereka dihari yang penting ini juga ditempat ini. Mereka adalah Kim Taeyon dan Kim JiHui (ibu Taeyon)..” kata tn. Park yang membuat penonton menoleh kedua orang yang disebut namanya tersebut.

Taeyon dan Ibunya terkejut mendengar nama mereka disebut dan akhirnya ibu Taeyon ikut naik keatas panggung.

“ini adalah Kim Jihui dan Kim Taeyon putri dan juga istri dari mediang Kim Juntae yang telah membangun IRINE. Aku tidak punya andil besar dengan IRINE mereka berdualah yang pantas berada disini dan merayakannya dan aku sangat senang pada tahun ke-7 ini mereka telah ada disini dan berdiri diatas panggung bersamaku untuk merayakan ulang tahun IRINE. Terimakasih kalian sudah datang…” kata Tn. Park lalu memeluk ibu Taeyon dan juga Taeyon sambil menangis. Mianhata… maafkan aku sudah menyusahkan kalian selama ini. Aku mencarimu Taeyon ah, tapi aku tidak pernah menemukanmu ternyata sekarang kau sudah sebesar ini. Kau sangat cantik Taeyon ah,,,”bisik tn. Park ditelinga kedua yeoja itu.

Mereka bertiga saling berpelukan dengan haru. Para penonton hanya memberikan tepuk tangan mereka menyaksikan kejadian ini

“OK, lagu terakhir dari kami, S.E.O.U.L Song” teriak Leeteuk kemudian mereka semua bernyanyi bersama.

*****

Tiffany berjalan pelan keluar dari gedung IRINE. Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan setelah seharian penuh melakukan aktivitas yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Taeyon dan lainnya sudah pulang bersama keluarga masing-masing sementara ia, ia hanya sendiri. Ibunya sempat menonton tapi hanya beberapa saat harus pergi lagi karena ada pekerjaan. Tiffany menggerutu kesal…

“Pertunjukkannya sudah selesai kenapa masih lesu? Harusnya kau tersenyum dan bahagia karena semuanya sukses dan berjalan dengan lancar”kata Donghae mengagetkan Tiffany

“ah, oppa..” kata  Tiffany begitu melihat sosok yang menyapanya tersebut

“wae gureoyo? (ada apa?) kau sakit?” Tanya Donghae perhatian.

“ah, anio. Naneun gwenchana..” kata Tiffany sambil melepas senyum terpaksanya.

“hm, jangan bohong padaku. Aku tau kalau kau sedang TIDAK BAIK-BAIK SAJA. Kau mau berbohong padaku? Ok, tell me what happen?” Donghae memegang kedua pundak Tiffany hingga mereka saling berhadapan

“Oppa… sudahlah! Ini bukan masalah besar kau tidak perlu khawatir. Sudah kubilang aku baik-baik saja kau tidak percaya? Lihatlah, sekarang aku tersenyum… aku baik-baik saja kan?” elak Fany lagi sambil memberikan senyum Terpaksanya untuk yang kedua kali

“gurejo! Kalau kau tidak mau cerita aku tidak akan memaksamu.. tapi sejujurnya aku berharap kau ingin berbagi denganku. Fany ah,. Apa terjadi sesuatu?”

“ne?” Fany menoleh

“Mm.. maksudku apa kau marah padaku? Aku merasa akhir-akhir ini kau menjauh dariku. Apa aku membuatmu tidak nyaman?”

“ah, Oppa… kenapa berkata seperti itu? Aku tidak pernah merasa tidak nyaman berada didekatmu. Bukannya selama ini kau yang menjauhiku?” Tanya Fany balik

“ah, itu.. hehehe aku bukannya berniat menjauhimu hanya saja aku terlalu malu untuk bertemu denganmu” curhat Donghae

“wae? Jangan bilang karena masalah aku menolakmu. Aku tidak mau dengar alasan itu”kata Fany dengan wajah ngambek

“ah, anio tentu saja bukan. Mm.. sebenarnya itu juga salah satu faktornya tapi yang terpenting sekarang kita masih berteman kan? dan kau masih memanggilku oppa.. aku senang mendengarnya.. kau tidak berubah sama sekali dongsaengku…” kata Donghae sambil mencubit pipi Fany dengan gemasnya

“yak.. Oppa,,, appo (sakit)” rengek Fany manja

“jinja? Oh, mianhe habis pipimu menggemaskan”kata Donghae sambil tersenyum

“ish, kau pikir boneka menggemaskan?” Tiffany memegang pipinya yang memerah akibat cubitian Donghae

“ne. mungkin seperti itulah. Hahaha” Donghae tertawa puas menggoda Tiffany. yeoja disampingnya itu kini hanya bisa memberikan wajah kusut nya sebagai bentuk bahasa tubuh yang menggambarkan ia kesal karena Donghae

“wae? Kau menangis? Hehehe… cup cup cup jangan menangis ya nanti aku belikan eksrim hm?” kata Donghae masih dengan nada mengejek

“Oppa…” teriak Fany kemudian mengejar Donghae yang sudah lebih dulu berlari.

Dan ternyata sedari tadi Ryewook memperhatikan keakraban dua sejoli itu. Dua orang yang sangat ia sayangi namun ternyata membuat hatinya cukup perih. Entah mengapa rasa itu ada dalam hatinya harusnya tidak seperti itu.. Donghae adalah hyung-nya dan Tiffany juga bukan siapa-siapa buatnya namun tetep saja hatinya tidak mau diam dan tenang menyaksikan kejadian itu. Ia tetap bergejolak yang membuat Ryewook harus menahan rasa sakit..

*****

1 minggu sudah pelaksanaan ulang tahun IRINE yang ke-7 dilaksanakan. Kini kembali lagi siswa siswi IRINE melanjutkan kegiatan belajar mengajar mereka digedung yang terdiri dari 6 lantai tersebut. Dan sudah tiba pula saatnya Ny. Rose kembali ke L.A. setelah lebih seminggu berada di Seoul ia harus kembali ke negaranya untuk menyelesaikan pekerjaannya disana.

“eomma… kapan eomma akan mengujungiku lagi?” Tanya Tiffany sambil berbaring manja dipaha ibunya

“kapan kapan kalau ibu ada waktu luang. Kau kapan akan kembali ke L.A?” Tanya ibunya lagi

“molla eomma.. kalau aku ada libur pasti aku akan ke L.A” jawab Fany lagi

“ne, baiklah. 2 jam lagi pesawat ibu akan berangkat. Ibu siap-siap dulu ya?” kata Ny. Rose lalu pergi kekamarnya

*****

Taeyon turun dari mobil Leeteuk. Yah, sejak ulang tahun IRINE kemarin Taeyon dan ibunya kembali kerumah lama mereka yang terletak 1 kompleks dengan rumah Leeteuk. Taeyon kembali mengecap kehidupannya yang serba ada dan mewah seperti dulu. Harta peninggalan appa nya yang dulu pernah ia dan ibunya tinggalkan ternyata tidak pernah diambil oleh keluarga Leeteuk mereka malah menyimpannya dengan rapi tanpa berani menyentuhnya. Rumah berlantai 3 dengan seluruh isinya, 3 buah mobil sedan di garasi rumah, juga perusahaan yang dulu ayah Leeteuk dan Ayahnya bangun tidak pernah diambil alih oleh ayah Leeteuk. Ia hanya sekedar mengelola perusahaan tersebut tetapi posisi Taeyon tetap ada di deretan paling depan dan paling atas di perusahaan tersebut tidak lupa juga IRINE. Taeyon adalah pemegang saham terbesar disekolah itu sekarang..

“wah.. ternyata benar Taeyon dan Leeteuk oppa pacaran” kata Fans 1

“ia.. sepertinya begitu…heuh, sebenarnya aku tidak rela tapi kita bisa apa? Kita hanya fans yang mengagumi mereka jadi tidak bisa berbuat apa-apa ketika mereka pergi bersama yeoja lain” jawab Fans 2

“hey, sudahlah.. sebagai fans yang baik kita harus selalu mendukung apapun yang mereka lakukan. Taeyon eonni cantik, pintar, suaranya bagus juga kaya.. apa yang kurang dari dirinya? Jadi menurutku dia pantas menjadi yeoja chingu leeteuk oppa” jawab Fans 3

“ne. aku mengerti tapi tetap saja aku masih merasa tidak rela, huhuhu” kata Fans 1 lagi

“sudahlah, kita doakan yg terbaik saja untuk Flower Boys. Mereka akan selalu menjadi fans kita hm?”

“ne. hehehe” ketiga orang fans itupun tertawa

Flower Boys datang ke kelas Taeyon cs dan kebetulan Tiffany juga sedang ada disana.

“sedang apa?” Tanya Leeteuk menyapa para yeoja-yeoja itu

“ah, Oppa… kami hanya sedang bercerita tentang pengalaman kami” balas Taeyon

“pengalaman apa? Boleh aku ikut? Sepertinya pengalaman kalian cukup menarik untuk disimak” kata Eunhyuk langsung duduk disamping Hyoyeon dan melingkarkan tangannya dipundak Hyoyeon

“apa ini? Mau mendengar atau  mencari kesempatan?” balas Hyoyeon yang langsung mengibaskan tangan Eunhyuk dari pundaknya

“hey, nona berhentilah bersikap kasar. Memangnya salah jika aku memeluk yeojaku sendiri huh?” bela Eunhyuk

“mwo? Yeojamu?” Tanya Taeyon cs serempak. Eunhyuk hanya mengangguk sementara Hyoyeon tidak menjawab

“kau ini.. bicara sembarang saja. Mau ku tonjok kau huh?” ancam Hyoyeon pada Eunhyuk dengan memperlihatkan genggaman tangannya

“ah, eonni kau tidak perlu sekasar itu padanya. Aku rasa Eunhyuk oppa hanya mencoba mengungkapkan perasaannya padamu” bela Fany

“ne Fany-ah, kau benar. Dia tidak pernah bersikap manis padaku padahal aku selalu bersikap manis padanya” kata Eunhyuk dan menghampiri Tiffany yang duduk didepan Hyoyeon.

“Hyoyeon ah, Fany benar. Kau tidak boleh terlalu kasar padanya. Eunhyuk oppa tulus padamu dimana lagi kau bisa mendapatkan namja setampan dan sebaik dia yang begitu tulus padamu? Bersikaplah lunak sedikit agar dia tidak meninggalkanmu.. aku takut suatu saat nanti dia juga akan gerah dan pergi jika kau selalu begitu” Taeyon menasehati Hyoyeon

“ne noona. Kau benar! Aku memang setia dan tampan. Kau tidak akan bisa mendapatkan namja sepertiku jika nanti aku benar-benar pergi” kata Eunhyuk bangga. Karena malu, Hyoyeon akhirnya beranjak pergi meninggalkan teman-temannya juga FB. Dan akhirnya Eunhyuk mengejar Hyoyeon keluar.

“Mm.. sebentar lagi liburan musim panas. Kalian mau kemana?” Tanya Siwon membuka percakapan setelah HyoHyuk keluar.

“molla. Kami belum punya rencana akan hal itu” jawab Jessica

“kami berencana ingin pergi ke pulau Jeju mengunjungi nenek Siwon disana. Kalian mau ikut?” tawar Leeteuk

Taeyon cs saling memandang. “ah, itu sepertinya aku tidak bisa pergi. Aku..” Seohyun terdiam

“aku akan mengizinkanmu pada ahjussie..” sela Kyuhyun yang membuat semua orang menatapnya. Kyuhyun hanya tersenyum aegyo

“ne saeng. Kami juga akan mengizinkanmu pada ahjussie. Dia pasti percaya pada kami” kata Taeyon menenangkan dongsaengnya “gomawo eonni..”kata Seo memeluk para eonninya.

“fany, dari tadi hanya kau yang diam. Kau tidak ikut?” Tanya Donghae

“ah, sepertinya tidak” balas Tiffany sambil tersenyum

“waeyo?” Tanya Leeteuk kemudian. Ryewook hanya diam tanpa berani bicara. Sepertinya ada gurat kecewa terpancar dari wajahnya

“aku harus L.A. Liburan ini mengunjungi ibuku” jelas Fany

“oh, ara” kata Leeteuk

*****

Taeyon cs dan Flower Boys sedang berada di bandara Incheon dengan menenteng tas masing-masing. Ya! Hari ini tepatnya hingga 2 bulan kedepan mereka akan berlibur di pulau Jeju tempat nenek Siwon. Seohyun juga ikut Karena Taeyon dan juga FB berhasil meyakinkan ayahnya akan menjaga Seohyun dengan baik dan Seohyun butuh refreshing juga sekali-sekali dia bukan anak ayam yang harus dikurung terus didalam rumah. Mereka masih berada diluar Bandara sambil bercakap-cakap menunggu hingga pesawat mereka akan berangkat. Kali ini tampak ada yang janggal Tiffany tidak ikut karena kemarin sore, ia baru lepas landas menuju L.A untuk berlibur disana bersama ibunya hingga dua bulan kemudian baru akan kembali ke Seoul untuk melanjutkan sekolahnya.

“kalian siap?” Tanya Leeteuk. “ne” jawab mereka semua serempak

******

“Fany… Fany…” teriak Ny. Rose dari luar kamar Tiffany namun tidak ada jawaban. Akhirnya Ny. Rose membuka pintu kamar putrinya itu

“hany.. hany… wake up” Ny. Rose menguncang badan Fany pelan. “ini sudah jam 9 pagi dan kau masih tidur?”

“eomma… aku malas. Biarkan aku tidur sebentar lagi ya?” Tiffany menarik kembali selimutnya

“hey, apa terjadi sesuatu padamu? Sejak tiba disini seminggu yang lalu kau tidak pernah mau keluar. Apa Kau sakit?” Tanya Ny. Rose perhatian

“anio eomma. Aku hanya malas. Aku tidak punya teman disini jadi… mau keluar kemana lagi? Biarkan aku dikamar saja”

“Mm.. ne. tapi kau jangan lupa makan ya?” Tiffany hanya mengangguk meng-iya kan perkataan ibunya. Begitu ibunya keluar, Fany bangun dan melihat sarapan yang sudah ibunya taruh diatas meja. Ia kemudian turun dari ranjangnya lalu membersihkan diri dikamar mandi setelah itu ia berganti pakaian dan  memakan makanan yang sedari tadi sudah ibunya siapkan. Sesaat kemudian, ia teringat dengan teman-temannya di seoul yang sekarang sedang berlibur dipulau jeju

“ah, eonni… aku juga ingin ke pulau jeju. Kalian sedang apa sekarang? Pasti sedang bercanda bersama kan?” Tiffany berbicara sendiri. Kemudian melanjutkan makannya

“yak, wookie ah, kau melamun terus dari tadi.. tidak ikut main?” Tanya Leeteuk sambil menendang bola yang sedari tadi mereka mainkan kearah Ryewook yang hanya diam tampak memikirkan sesuatu

“anio hyung. Kalian saja… aku mau kembali kerumah saja” kata Ryewook sambil meninggalkan para hyung juga dongsaengnya.

“hey, setidaknya kau mandi dulu. Air lautnya sangat jernih disini” teriak Eunhyuk. Ryewook hanya mengangkat tangannya kebelakang kemudian pergi.

Tidak berapa lama kemudian, para yeoja datang dan ikut bermain bersama FB. “ada apa dengannya?” Tanya Jessica. Member FB hanya menggelengkan kepala masing-masing. Taeyon cs bermain bola pantai bersama member FB lalu kemudian berenang bersama dilaut yang airnya sangat biru itu.

1 bulan berlalu sudah. FB dan Taeyon cs sangat menikmati liburan mereka di pulau jeju sementara Tiffany hanya menghabiskan waktu liburannya dirumah mewah yang layak disebut sebagai istana itu. Ia tidak pernah keluar sekalipun hanya dikamar saja paling hanya ketaman depan sesudah itu kekamar lagi ia benar-benar tidak menikmati liburannya kali ini.

Karena bosan, Fany akhirnya memberanikan diri menghubungi Taeyon namun sayang nomor yang ia tuju tidak aktif ia coba lagi ke nomor-nomor lain namun jawaban yang sama kembali terdengar di telinganya. Tidak dapat dihubungi! Tiffany menggerutu kesal. Ah, mereka pasti sedang menikmati liburan mereka. Kenapa aku tidak berpikir begitu ya? Ah, pabo Fany-ah” gerutu Fany pada dirinya sendiri. Tanpa ia sadari ternyata Ny. Rose melihat Tiffany dari arah pintu kamarnya yang tadi tidak sempat Fany kunci.

“Fany ah, bagaimana liburanmu. Kau senang?” Tanya Ny. Rose begitu mereka makan malam

“ne. begitulah hanya saja disini aku sedikit bosan aku tidak punya teman eomma…”

“ah, ibu mengerti. Oh, ya teman-temanmu di Seoul mereka berlibur dimana?”

“di Pulau Jeju eomma. Kudengar pulaunya sangat indah tapi aku tidak bisa ikut. Hehehe gwenchana eomma.. aku sudah bertemu dengan eomma saja aku sudah senang”

“Mm.. mianhe ibu membuat liburanmu menjadi berantakan. Harusnya saat ini kau sedang bersenang-senang bukan malah terkurung dirumah sebesar ini” papar Ny. Rose dengan nada menyesal

“ah, eomma… naneun gwenchana. Aku sudah cukup bahagia kok bisa menghabiskan liburanku dengan eomma…”sergah Fany lagi.

“ne. ibu mengerti” kata Ny. Rose dan melanjutkan kegiatan makan mereka

*****

-Tiffany Pov-

Entah mengapa hari ini pagi-pagi sekali aku sudah bangun dan langsung jogging disekitar taman yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumah. Mungkin itu karena liburanku yang sudah lebih 1 bulan ini sangat membosankan. Aku tidak punya teman.. itu yang membuatku bosan bukan kepalang dan hari ini kuputuskan untuk berkeliling sekitar taman untuk melepas rasa bosan yang sudah sebulan ini mengurung diriku dirumah…

Begitu matahari sudah setengah naik, aku pulang kerumah dengan keringat bercucuran membasahi tubuhku terutama wajahku. Maklum saja aku kembali kerumah dengan berlari non stop waktu pergi aku hanya berlari setengah jalan dan setengahnya berjalan kaki kali ini ku gerakan seluruh badanku dengan berlari menuju rumah agar rasa bosanku sedikit berkurang dan benar ketika keringat membasahi wajahku rasa bosanku berkurang sedikit demi sedikit

Aku membuka pintu pelan dan tampak ibu sudah menungguku

“kau dari mana?” Tanya Ibu. “jogging. Why?” tanyaku kembali sambil mengambil segelas air putih dan meneguknya untuk mengembalikan cairan yang sudah keluar akibat berlari barusan

“ibu punya sesuatu untukmu” ia memberikan sebuah bingkisan yang sudah terbungkus dengan rapi

“apa ini kado? Tapi aku tidak sedang ulang tahun eomma.. ulang tahunku sudah lewat” jawabku

“buka saja. Kau siap-siap ya? Kita ketemu di bandara nanti… ibu pergi ada rapat dengan anggota Dewan di Kedutaan. See you” ia kemudian mencium pipiku lalu pergi

Aku tidak langsung membukanya hanya naik kekamar lalu membersihkan diri dan berbaring sejenak diranjangku melepas lelah. 2 jam kemudian aku baru terbangun dari tidurku dan melihat bingkisan tersebut akhirnya ku buka dan

TIKET PENERBANGAN LOS ANGELS TO SEOUL. Aku terkejut melihatnya dan ada kartu ucapan

Dear My Sweety,

Maafkan ibu sudah merusak liburanmu. Ibu tau kau sangat kesepian disini Karen ibu juga sibuk terus untuk itu ibu sudah memikirkannya dan sebaiknya kau kembalilah ke SEOUL hari ini dan melanjutkan liburanmu disana bersama teman-temanmu.

Maaf ibu tidak sempat menyaksikan senyum manismu itu ketika membuka bingkisan ini. Ibu akan mengantarmu dan kita akan bertemu dibandara nanti.. Pukul 02.00 siang nanti pesawatmu berangkat jangan sampai terlambat ya..!!

Love you honey ^_^

Mom

Aku masih terkejut dengan hadiah dari ibu dan 5 menit kemudian aku baru sadar dan melompat kegirangan. “gomawo eomma… I love you” teriaknku sambil menciumi tiket yang kini ada ditangan ku. Aku lalu melirik jam dinding dikamarku sudah pukul 12.30 ah, tinggal 1 jam setengah lagi. Aku langsung berkemas dan menuju bandara.

“mom, thank” aku menciumi pipi ibuku dengan senang.

“yes honey. Take care ok?”

“ne. gomawo jongmal gomawo” aku memeluk ibuku sekali lagi sebelum pesawatku berangkat

“pergilah” aku pun masuk kedalam dan melambai pada ibu lalu pesawatku berangkat menuju SEOUL. Seoul…. I’m back” teriakku girang begitu pesawatku sebentar lagi mendarat.

-Tiffany Pov end-

*****

Tiffany menarik tas dorongnya. Ia baru mendarat di bandara INCHEON. Ia tampak begitu senang wajahnya berseri-seri ia berjalan sambil memperhatikan sekelilingnya hingga tak sadar menabrak seseorang.

“Oo.. mian…” Tiffany terkejut mengetahui orang yang ditabraknya ternyata adalah Ryewook. “Oppa.. apa yang kau lakukan disini? Bukannya kau seharusnya di Pulau Jeju bersama Flower Boys dan yang lainnya?” Tanya Tiffany

“kau sendiri apa yang kau lakukan disini? Bukannya harusnya masih ada 3 minggu lagi kau di Los Angels?” Tanya Ryewook balik

“ne. tapi aku kembali lebih cepat. Ibu menyuruhku melanjutkan liburan disini”

“waeyo?”

“karena disana aku sangat bosan tidak ada teman. Sepertinya ibu mengerti perasaanku jadi dia mengizinkan aku kembali sekarang”

“itu bukan alasan” balas Ryewook pelan

“mwo? Ish, kenapa kau? Sepertinya tidak suka dengan kepulanganku yang terlalu cepat. Lagipula aku tidak pulang kesini karenamu tapi karena Donghae oppa dan juga Taeyon eonni dan lainnya bukan karena kau…” Tiffany pergi meninggalkan Ryewook

*****

“aish, apa di pulau jeju tidak ada signal? Kenapa nomor mereka semua tidak aktif?” gerutu Fany di ranjangnya. Ia berulang kali telah menghubungi Donghae dan Taeyon juga lainnya tetapi nomor mereka tidak bisa dihubungi.

PIIIPPPP…

Suara klakson mobil mengangetkan Fany dan membuatnya keluar rumah untuk melihat siapa pelakunya. “apa yang kau lakukan disini?” Tanya Fany terkejut. “aku tau kau bosan maka dari itu ikut aku” kata Ryewook. “kemana?”

“mencari hal agar kita berdua tidak bosan” Tiffany akhirnya menurut.

Selama sisa liburan 3 minggu itu Tiffany dan Ryewook menghabiskan waktu bersama-sama. Setiap hari mereka pergi menjelajahi tempat-tempat wisata yang indah yang belum pernah Fany kunjungi. mereka ketoko bunga Tn. Kim, lalu kepemakan Tn. Kim juga stelah itu kembali jalan-jalan keliling kota Seoul hingga malam hari. Makan malam bersama, lalu berpisah dan besoknya mereka mereka bertemu kembali dan melakukan kegiatan yang sama hingga liburan usai.

“Fany, kau sudah pulang” teriak Taeyon begitu Tiffany dan Ryewook menjemput mereka dibandara

“ne eonni..” jawab Fany lalu gentian memeluk Jessica, Yoona, Seohyun dan Hyoyeon. “kapan kau pulang ke Seoul?” Tanya Yoona

“3 minggu yang lalu” jawab Fany. “kenapa tidak menyusul kami di pulau jeju?” Tanya Seohyun lagi

“ah, itu.. mianhe aku tidak tau tempatnya”

“Oo.. lalu kau bertemu Ryewook dimana?” Tanya Taeyon lagi

“3 minggu yang lalu saat aku kembali dari L.A. dia juga baru kembali dari pulau jeju”

“kenapa tidak minta mengantar kau ke pulau jeju?” Tanya Seohyun

“hey, masih mau mengobrol disini? Aku memang baik dan tampan jadi berhentilah membicarakanku” kata Ryewook sambil menuju mobilnya.

“ish, dia percaya diri sekali” gerutu Fany. “jadi, kau menghabiskan liburanmu bersamanya?” goda Hyoyeon

“ah, itu…” Fany tertunduk malu. “sudahlah, ayo!” ajak Taeyon mereka semua pun kembali kerumah..

******

1 tahun sudah beralalu. Flower Boys kini sudah meninggalkan IRINE mereka telah melanjutkan pendidikan mereka di UNIVERSITAS yang berbeda-beda sementara Taeyon cs melanjutkan studi mereka di IRINE hingga selesai dan kemudian menentukan kembali Universitas mana yang akan mereka tuju untuk melanjutkan Pendidikan.

Taeyon kuliah ditempat yang sama dengan Leeteuk juga mengambil jurusan yang sama. Jessica juga belajar berbisnis diperusahaan ayahnya namun tetap kuliah. Hyoyeon dan Eunhyuk kuliah di jurusan music dan koreographer. Donghae mengambil jurusan photographer sementara Seohyun kuliah di kedokteran dan Kyuhyun focus di bidang science dan matematika. Ryewook, dia bekerja di Perusahaan FB sebagai direktur utama membantu Leeteuk dan Taeyon.

Berbeda dengan yang lainnya, Tiffany kembali meneruskan kuliahnya di L.A. dengan mengambil jurusan bisnis. Ia tidak mengikuti jejak ibunya di dunia politik ia menekuni kuliah bisnisnya dan tetap focus bermusik juga di sana.

4 Tahun Kemudian…

“Wookie ah, siang ini akan ada meeting dengan salah satu klient kita dari Amerika kau saja yang pergi ya? Aku lelah” kata Leeteuk sambil meregangkan dasinya.

“kau lelah atau ingin bertemu dengan Taeyon noona…” Tanya Ryewook balik

“hehehe itu juga salah satu alasannya. Sudah seminggu aku tidak bertemu dengannya aku sangat merindukannya Wookie-ah.. jadi ku harap kau mengerti hm?”

“sh, sudah kuduga kau pasti ingin meminta sesuatu dariku sejak pagi tadi kau bersikap manis sekali padaku”

“yak bukannya begitu. Lagipula aku tidak terlalu pandai berbahasa inggris jadi kau saja yang pergi menemuinya ok? aku tau bahasa inggrismu lumayan jadi, buat dia menyetujui kontrak kerja sama kita ya?”

“aku pergi Wookie..” Leeteuk menepuk pundak Ryewook yang hanya menggerutu kesal. “hey, setidaknya panggil aku direktur untuk sekali saja. Kau yang mengangkatku jadi direktur tapi tak pernah memanggilku dengan kata itu” teriak Ryewook namun tak di dengarkan oleh Leeteuk.

Ryewook duduk disalah satu meja restoran menunggu klient yang akan ia temui untuk kerjasama dengan perusahaan Leeteuk juga perusahaannya. 5 menit kemudian tampaklah seorang yeoja berjalan dengan elegantnya sambil memegang sebuah dompet kecil. Ia memakai terusan dengan garis putih hitam dipadukan dengan jaket jeans yang membalut tangannya hingga lengan. Rambutnya ia lipat keatas dengan black glasses melekat diwajahnya juga sepatu warna cream yang makin menyempurnakan penampilannya.

 ttl14 fany

“sorry, apa kau menunggu lama?” sapa Tiffany sambil duduk didepan Ryewook. “ah, anio” jawab Ryewook sambil merapikan dasi dan jasnya.

“Ok, ini adalah proposal yang sudah aku siapkan kau tinggal membacanya dan jika kau setuju, aku akan menyiapkan kontraknya dan kerja sama kita akan berlangsung” kata Ryewook sopan

Yeoja tersebut langsung membuka kaca matanya dan tersenyum kearah Ryewook. “kau terlalu serius” jawab Yeoja tersebut. Ryewook terkejut begitu melihat yeoja yang kini ada didepannya ternyata adalah Tiffany. Gadis yang ia sukai sejak SMA dulu.

“jadi.. kau yang akan bekerja sama dengan perusahaanku?” tanya Ryewook denga wajah agak malu-malu. “ne. Bisakah urusan kontrak dan perusahaan kita bicarakan nanti?” tanya Tiffany kemudian mengembalikan proposal Ryewook

“guremyon (tentu saja)” Ryewook tersenyum

“jangan khawatir. Ku pastikan Perusahaanku akan bekerja sama dengan Perusahaanmu”

“ne” jawab Ryewook singkat.

“jadi, kau bekerja dengan Leeteuk oppa?” Ryewook mengangguk. “ottoehke jinasimnika? Ku kira kau akan terjun di dunia politik seperti ibumu ternyata tidak” Ryewook tersenyum. Mereka kini berjalan santai di tengah taman yang ramai sore itu.

“ne oppa. Aku tidak memilih dunia yang sama dengan ibu. Mm.. bagaimana kabarmu? Aku baik-baik saja. apa kau sudah punya pacar?” tanya Tiffany yang membuat Ryewook terkejut

“ah, anio. Bagaimana denganmu?”

“ah, belum. Mm.. Oppa,, eh, mianhe. Bolehkah aku memanggilmu dengan sebutan itu?”

“ne. Terserah kau saja”

“Mm.. kita baru bertemu setelah 4 tahun yang lalu setidaknya traktir aku makan malam” tawar Tiffany

“baiklah, aku akan mentraktirmu nanti” Ryewook membukakan pintu mobil Tiffany dan gadis itu langsung masuk kedalamnya

“ini kartu namaku beritahu aku jika kau sudah punya waktu luang DIREKTUR” kata Tiffany sambil memberikan benda kecil tersebut tidak lupa ia tersenyum manis yang juga dibalas oleh Ryewook

“arasseo” balas Ryewook sambil tersenyum.

*****

“Wookie-ah, kau belum pulang?” tanya Leeteuk. “sedikit lagi hyung” jawab Ryewook sambil merapikan kertas-kertas yang ada dimejanya

“baiklah, aku akan makan malam bersama Taeyon, dan yang lainnya. Malam ini kita adakan acara reunian kau mau ikut?” tawar Leeteuk

“ah, aku masih ada urusan sebentar hyung nanti jika sudah selesai aku akan menyusul kesana. Kalian duluanlah”

“oh, baiklah. Aku duluan ya?”

“ne”

Ryewook menjalankan mobilnya sambil memasang alat pendengar ditelinganya.

“Yobseyo?” jawab suara yang diseberang

“apa kau sibuk?”

“Mm.. mau ku traktir makan malam sekarang?”

“ne. Aku akan menjemputmu sekarang” Ryewook mematikan ponselnya lalu menuju tempat yang ia maksud.

“kau sudah lama?” tanya Tiffany baru keluar dari apartemennya

“Mm.. tidak cukup lama untuk menanti seorang wanita” mereka berdua tersenyum

Kemudian menuju kerestoran untuk makan malam bersama setelah itu, Ryewook mengajak Tiffany ke namsan Tower untuk sekedar berjalan-jalan

“tempat apa ini? Sepertinya aku belum pernah kesini?” tanya Tiffany sambil menjelajahi tempat tersebut dengan kedua manik matanya

“ne. Aku belum sempat mengajakmu kesini sebelum kau pergi dulu. Ini adalah Namsan Tower. Mau naik?”

“ne. Sepertinya bagus jika melihat pemandangan dari atas” mereka berdua pun naik keatas.

“Oo… ada bintang jatuh” kata Tiffany sambil menunjuk bintang tersebut. Sedetik kemudian ia sudah dalam posisi diam dengan kedua telapak tangan ia rapatkan dan juga mata tertutup.

“hm.. kau tidak berubah sama sekali. Masih seperti yang dulu”

“Oh, kau tidak membuat permohonan?”

“anio” jawab Ryewook singkat sambil terus menatap kedepan. “waeyo?”

“permohonanku selama ini sudah dikabulkan. Apa lagi yang perlu ku minta darinya?”

“Ooh… boleh aku tau permohonanmu itu apa?”

“aku selalu ingin bertemu seseorang selama kurang lebih 5 tahun ini dan sekarang sudah dikabulkan”

“Oh, baguslah berarti kau termasuk orang yang beruntung. Karena permohonanmu sudah dikabulkan”

“ne tentu saja. aku setiap saat jika mengingatnya selalu berharap bisa dipertemukan lagi dengannya ada beberapa hal yang belum sempat aku ucapkan padanya”

“memangya dia pergi?” tanya Fany dengan tampang pabo

“ne. Dia meninggalkanku sebelum sempat ku ucapkan terimakasih juga maaf padanya” Ryewook terdiam sejenak

“terimakasih sudah mau peduli padaku selama ini walau aku tidak pernah peduli padanya. Ia selalu begitu sangat polos dan mudah dipermainkan tapi ia tidak bodoh bahkan nilainya sangat tinggi jika di sekolah. Aku selalu ingin mengucapkan kata-kata itu padanya juga kata maaf karena tidak bisa menjadi orang yang sangat berguna untuknya”

“ah, aku mengerti”

“Mm.. harapanmu 4 tahun yang lalu bahwa kau berharap orang yang kau sukai juga akan menyukaimu apa sudah terkabul?” tanya Tiffany membuat Ryewook menoleh kearahnya

“molla. Aku tidak tau seperti apa perasaannya padaku namun sampai hari ini aku masih berharap ia juga menyukaiku seperti diriku menyukainya”

“mwo? Jadi kau masih setia mengharapkannya dan menunggu sampai 4 tahun ini? Kau benar-benar setia ku pikir kau juga playboy. Sh.. kenapa tidak kau katakan saja bahwa kau suka padanya agar kau tau dia menyukaimu juga atau tidak jadi kau tidak perlu menunggu sampai selama itu. Pantas saja hingga kini kau belum punya yeoja chingu ternyata masih mengharapkan cinta monyet di SMA. Hahaha…. tapi kuakui kau benar-benar setia” kata Fany sambil tertawa seolah mengejek Ryewook

“belum sempat dan tidak pernah sempat dan kurasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk menanyakan hal itu padanya”

“ne?” Tiffany menoleh dan menatap Ryewook dengan terkejut. Ia bingung dengan kata-kata Ryewook barusang. Sekarang? Sementara saat ini hanya ada ia dan Ryewook disini..

“jadi, berikan aku jawaban anak menteri. Apa kau pernah menyukaiku? Dulu waktu SMA apa kau juga pernah memiliki rasa yang sama padaku?”

“Oppa….”

“Hm.. aku benar-benar setia kan? Menunggu hingga kau kembali dan meminta jawabanmu walaupun aku tidak tau apa kau di L.A. sudah punya namjachingu atau belum. Bagaimana menurutmu?” kali ini kembali Ryewook yang tersenyum sementara Tiffany masih terdiam

“hey, aku tidak bisa menunggu hingga besok anak Menteri. Aku butuh jawabannya sekarang…”

Tiffany masih terdiam. Ryewook mengibaskan tangannya didepan mata Fany namun ia tak berkedip. Fany ah.. Fany ah… jaljineyo?

“Oppa… kenapa baru mengatakannya sekarang? Kau membuat perasaanku jadi tak menentu selama di L.A.” balas Fany tapi matanya masih tak berkedip

“mwo? Jadi selama di L.A. kau juga memikirkanku?” Tiffany hanya mengangguk tapi masih belum sadar dari keterkejutannya tadi. Ryewook tersenyum kecil. ada rasa bahagia bergelayut dihatinya kini. “Oppa… kau mau tau jawabanku?” tanya Tiffany misterius.

“ne tentu saja. aku sudah menunggu hingga selama ini jadi aku tidak mau menunggu lagi. berikan aku jawabannya sekarang” Ryewook menadahkan tangannya didepan Tiffany seperti sedang meminta sesuatu. tiffany hanya tersenyum kecil kemudian menarik tangan Ryewook dan membawanya kepinggangnya. sedetik kemudian mereka sudah tampak seperti orang yang sedang berpelukan dan saat itu Tiffany langsung memberikan kecupan singkat dibibir Ryewook. Ryewook terkejut dengan kejadian tersebut. “itu jawabanku” balas Fany melepas ciuman singkatnya sambil tersenyum.

“Baiklah, ara!” jawab Ryewook tersenyum bahagia. ia kemudian menatap Tiffany dalam dan mendekatkan wajahnya perlahan. sesaat kemudian sebuah ciuman mendarat di bibir tipis Fany. ryewook melumat bibir mungil gadis itu dengan lembut dan tanpa nafsu sedikitpun. Tiffany hanya menutup matanya membiarkan Ryewook mengecup bibirnya dengan lembut ia juga membalas nya dengan melumat balik bibir Ryewook. mereka saling berciuman diatas Namsan Tower dimana langit dan bintang-bintang yang menjadi saksinya…*No.. yadong ya…

10 menit kemudian, Ryewook melepas ciumannya dan tersenyum “gomawo” kata Ryewook. Tiffany hanya tersenyum dengan wajah memerah. lalu Ryewook menarik tangan Tiffany. “kemana?” Tanya Tiffany sambil menyamakan langkahnya dengan Ryewook

“bertemu teman-teman. Kau tidak merindukan mereka?” Tiffany hanya mengangguk

Flower Boys dan Taeyon cs bertemu disebuah restoran terkenal di seoul. Kini mereka telah datang dengan keberhasilan masing-masing. Taeyon dan Leeteuk telah jadi pemimpin diperusahaan mereka, Donghae jadi Fotographer, Jessica juga terjun di dunia bisnis dan perusahaan ayahnya, Seohyun menjadi dokter dan Kyuhyun menjadi dosen di salah satu universitas terkenal di Korea, Siwon telah menjadi actor terkenal dan Yoona menjadi Model. Hyoyeon menjadi dancer terkenal sementara Eunhyuk juga sama hanya saja ia juga mulai menjalankan bisnis Soroom mobil dengan koleksi mobil-mobil mahal dan kelas atas. Ryewook dan Tiffany mereka tidak perlu dijelaskan lagi.

Taeyon langsung berlari kecil begitu melihat sosok Tiffany yang datang bersama Ryewook. Ia langsung memeluk tubuh mungil gadis yang ia sudah anggap sebagai dongsaengnya itu

“kau datang?” Tiffany hanya mengangguk

“eonni.. kapan kau datang. Ah, kau tambah cantik” puji Seohyun yang membuat Tiffany tersenyum “2 hari yang lalu” jawab Fany datar

“Hyung, apa ini? Sekarang kau sudah berani menggenggam tangan wanita? Wahaha… selama ini kau tidak pernah mau di comblangkan dengan wanita lain ternyata karena menunggu Fany eonni?” celutuk Kyu begitu melihat genggaman tangan RyeFany. Ryewook dan Tiffany hanya tersenyum dengan wajah masing-masing memerah karena malu.

“hey anak kecil berhentilah menggodanya. Tidakkah kau bersyukur setidaknya dia sudah mendapatkan tumpuan hatinya…” balas Eunhyuk. Kemudian mereka semua tertawa bersama…

Sementara Ryewook masih terus menggenggam tangan gadis disampingnya itu kini tak ingin ia lepaskan lagi tak ingin ia jauh lagi dari sisinya yang sudah terlalu lama menunggunya untuk mengutarakan rasa itu. Rasa yang membuatnya terjebak dalam satu situasi yang mana ia tak bisa keluar dari dalamnya terkecuali orang yang menjebaknya lah yang bisa mengeluarkannya. Tiffany yang telah membuatnya terjebak dalam satu rasa yang ia sendiri tak pernah tau dan sekarang rasa itu telah jelas sudah. Love… a True Love….

ttl14 all

Cinta tak butuh penjelasan karena Cinta bukan berupa puisi atau sastra

Cinta adalah sebuah rasa yang kadang kita sendiri tak bisa mengartikannya

Memang cinta itu rumit dan penuh misteri

Namun tanpa cinta hidup juga tak akan pernah berarti

Tak ada kata yang mampu menjelaskan Cintaku padamu

Karena cintaku padamu tulus dari dalam hati dan jiwaku yang terdalam…!!!

                                               -THE END-

heufft.. akhirnya FF ini ending juga. FF yg membuat q berimajinasi hingga malam susah tidur krna memikirkannya *cie.. bahasanya

Mian yah chingu dan readers klu part ini agak panjang krna ya.. biar alurnya gak meleset gitu *ah, pdhal udh mleset emng thor, hehehe gpp

Mm,,, FF ini dah ending tp jgn khawatir q bakal buat FF bru lagi kok.. so q harap msiha da yg mau mmbaca next FF-q nanti

GOMAWO BUAT SEMUA READERS STIAQ SLMA INI YG SLLU KSIH KOMENT DAN MENANTI DGN SABAR TIAP PARTNYA DIPUBLISH. LOVE YOU ALL.. SEE U DI NEXT FF * Cium pipi Readers satu satu

^_^ anyong… #lambai tangan smbil senyum manis… .oOo.

3 pemikiran pada “That’s True Love ( Part 14 – End )

  1. keren bgt eon,super daebak ..
    Mian bru komen sbnrny q sdh bca dri awal ..

    Buat lgi y wookfany ..
    Pokokny hrus #maksa bleh ngga’ eon
    buat lgi y jeball ..

  2. buat lgi ryeofany ny y eon ..
    Please ,jeball ..
    Q akn stia mnunggu(insyaallah) ryeofany ffmu#tpi chapter y#elah maksa lagi ..
    Jeball buat lgi y eon ..

  3. daebak eon smpai gmtrn q bcany ..
    Merinding rsany+brcucuran air mta wktu bcany ..

    Buat lgi ryeofany#pokokny hrus dbuatin ..

    Ryeofany JJANG

Tinggalkan komentar